Jelas tidak boleh. Aku tidak mengizinkan Mas Rivan memelukku. Lain hal dengan ketika pagi karena saat itu konteksnya berbeda. Aku ingin memeluknya sebagai rasa terima kasih karena dia telah menolongku. Beda pula dengan saat di rumah sekapan. Saat itu aku refleks memeluknya karena merasa aman begitu melihat dia datang. Bagimana dengan saat dia pamit? Jelas sangat berbeda. Dia hanya ingin memeluk tanpa konteks. Maksudku, dia tentu punya alasan, hanya mengingat hubungan kami yang belum ada peningkatan serius, jadi aku masih menolak. Bukankah sampai detik ini, hubunganku dan Mas Rivan masih sebatas bos dan skeretaris? Maka jika aku menerima permintaannya, bukankah agak aneh? Kalaupun memaksakan hubungan yang lebih, bukankah hubungan kami hanya sebatas kakak dan adik? Iya, kan? Sebenarnya,