24. Ada Apa dengan Rivan?

2121 Kata

Sudah lima belas menit, Mas Rivan hanya terus bersandar padaku. Tanganku juga masih dia genggam erat. Aku mulai pegal, tetapi belum berani berkutik. Aku sempat menoleh untuk memastikan dia tidur atau tidak, dan sepertinya dia tidur. Atau minimal, dia sedang menenangkan diri. Jangan tanya jantungku saat ini. Rasanya sudah berdebar tak keruan. Aku bahkan sampai takut kalau Mas Rivan akan mendengarnya. Apalagi lengan dan pundak tempat dia bersadar adalah sebelah kiri. Yang mana, posisi itu dekat dengan jantung. “P-pak … mau sampai kapan kaya gini?” tanyaku pelan. “Pak Rivan enggak tidur, kan? Atau tidur?” “Saya enggak tidur.” Aku menelan ludah. “T-terus?” “Ada suatu hal yang membuat saya begini, Mil …” ujarnya lirih, hampir terasa seperti berbisik. “Suatu hal apa? Mau cerita?” “Saya e

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN