25. Yang Pasti-Pasti Saja

1716 Kata

Malam ini Mas Sandy tiba-tiba mengajakku makan malam bersama di luar. Karena besok weekend dan aku tidak ada kegiatan, jadi aku mau-mau saja. Kebetulan, baik Nafi atau yang lain tak ada yang mengajakku keluar. Termasuk Pak Bos, dia sedang tidak ‘rewel’. Mas Sandy mengajakku makan di café dekat kosku. Alasannya simpel, agar aku tidak kejauhan karena aku belum hafal betul jalan Jakarta. Dia yang sudah hafal, memilih untuk mengalah. Padahal, rumahnya jauh dari café tempat kami janjian. Mas Sandy sendiri mengaku kalau dia sudah lama pindah ke Jakarta. Dia pindah karena orang tuanya juga pindah. Setelah itu, dia akhirnya menetap di sini sampai sekarang. Sejujurnya, dulu kami tidak bisa dikatakan sangat dekat. Hanya dekat biasa, itu pun masa dekatnya sementara. Namun herannya, kami tidak terl

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN