81. Pantai Mbuluk

2506 Kata

Rasa kikuk dan canggung tak bisa terbendung lagi. Aku benar-benar menyesal, tetapi tidak ada yang bisa kulakukan selain menghadapinya. Untungnya, Mas Rivan tidak terus mengungkitnya. Hanya kulihat dengan jelas kalau dia jadi lebih banyak tersenyum. Ingin menegur, tidak bisa, karena akulah penyebab dia jadi begitu. Kini, aku masih di toilet untuk ganti celana dan membersihkan apa yang harus dibersihkan. Mas Rivan kuminta menunggu di dekat mobil saja karena aku pasti akan lama. Aku tembus bukan karena sedang banyak-banyaknya— meski masih banyak, tetapi karena salah posisi. Biasa, kadang-kadang memang begitu. Tiap perempuan pasti pernah merasakannya. Begitu aku keluar, kulihat Mas Rivan sedang makan es krim yang entah dia dapat dari mana. Aku segera bergegas menuju mobil untuk membersihka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN