83. Lamaran

2007 Kata

Sesuai yang Mas Rivan katakan kemarin, hari ini aku akan bertemu kakaknya— alias Bu Ivi. Jujur, aku mendadak grogi. Pasalnya, aku jadi ingat bagaimana dulu kami bertemu saat di resto ramen. Mas Rivan bilang, dia sudah cerita semua tentangku pada Bu Ivi. Aku datang hanya untuk formalitas. Ya, semoga saja begitu. Semoga memang aku benar-benar sudah diterima untuk menjadi calon adik iparnya. “Hah? Mamaaa! Ada Tante Milaaa!” Aku sampai berjengit kaget ketika tiba-tiba terdengar teriakan nyaring suara Shenna. Anak itu kini sudah berlari ke arahku dan aku refleks jongkok untuk menyambutnya. “Hallo, Shenna. Kita ketemu lagi!” aku selalu salah fokus dengan pipinya yang tembam, jadi aku langsung mencubitnya pelan. “Iya, Tante.” Anak itu nyengir lucu. “Akhirnya ketemu lagi.” “Shenna apa kabar?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN