88. Dasar Pengantin Baru!

2328 Kata

“Maaf, ya, Mil, Van, Ibu ganggu istirahat kalian,” ujar Ibu begitu aku dan Mas Rivan pulang dari rumah kerabat untuk mengantar makanan. Ini sudah adat masyarakat setempat, jadi tidak bisa dihindari. Biasanya memang harus pengantin yang mengantarkan. Jangan tanyakan aku soal ini. Aku pun kurang paham dulunya bagaimana. Aku dan Mas Rivan mengiyakan untuk menghormati orang tua saja. Aku juga tidak yakin apa betul-betul adat, atau hanya kebiasaan yang sudah terlanjur turun menurun. Yang jelas, pengantin harus ikut terlibat ketika ada antar-antar makanan pasca hajatan pernikahan. “Enggak papa, kok, Bu. Tenang aja. Semalam udah banyak tidur.” “Tadi sekalian diajak kenalan, di sana?” tanya Ibu lagi. “Terutama Rivan. Gimana?” Mas Rivan mengangguk. “Iya, Bu. Tadi kenalan dan ngobrol cukup lama

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN