Setelah acara keluar bersama menonton film The Last Vanguard, aku dan Mas Rivan kini semakin dekat saja. Dekat di sini nyaris bisa seperti dulu, hanya tetap ada sedikit batasan dikarenakan hubungan kami di kantor adalah atasan dan bawahan. Aku masih tetap tahu diri dan berusaha untuk tidak terlalu bawa perasaan. Aku juga masih terus menekan perasaan agar tidak berekspektasi lebih. Apalagi kebaikan Mas Rivan juga tidak berlebihan. Ya, kurasa begini saja sudah bagus. Jauh lebih baik daripada canggung. Jauh lebih baik pula daripada bicara ketus dan menyakiti hati. Namun, tetap ada buruknya. Aku jadi merasa bingung setiap saat. Merasa ragu, merasa lelah, dan merasa tidak pasti. Ya, kurang lebih tiap hari aku jadi diliputi perasaan yang semacam itu. Lagi pula, setiap hal pasti ada plus dan