51. Terungkap

3124 Kata

Sesampainya di rumah sakit, aku lihat keluarga Bu Anis sudah berkumpul di dekat ruang ICU. Di sana cukup ramai, barangkali ada juga keluarga dari istri Mas Agas. Aku bersyukur, Ibu akhirnya membolehkanku ikut Mas Davka ke rumah sakit meski beliau sempat melarang pada awalnya. Ibu tidak kenal siapa Mas Agas, jadi Ibu tentu heran kenapa aku memaksa ikut padahal aku baru saja pulang dari Jakarta dalam kondisi lelah dan mengantuk. “Tante, gimana Mas Agas?” tanya Mas Davka begitu dia menghampiri Bu Anis yang saat ini sedang menangis di kursi tunggu paling pojok. Semua orang menatapku dengan tatapan asing, kecuali laki-laki paruh baya yang berdiri di dekat pintu sebuah ruangan entah apa. Beliau tersenyum dan mengangguk padaku. Ah, apa beliau adalah suami Bu Anis? “Agas kritis, Dav. Tadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN