Davka’s POV Aku pikir, jatuh cinta pada mahasiswa itu sama sekali tidak ada dalam kamusku. Jangankan jatuh cinta, untuk melirik mereka saja, aku tidak ada niat sedikit pun. Sejak aku mendapat banyak tawaran untuk menjadi dosen, aku sudah memantapkan hati akan menjadikan kampus sebagai ruang aku belajar, berbagi ilmu, juga mengembangkan diri. Aku tidak ingin memasukkan unsur cinta-cintaan yang menggelikan di sana. Namun ternyata, semua itu hanyalah omong kosong belaka. Aku sudah langsung gagal memegang prinsipku sejak hari pertama. Bayangkan saja, ha-ri per-ta-ma! Jadi, di hari pertama aku menjadi dosen, seorang mahasiswa perempuan sudah langsung menyita perhatianku. Mahasiswa perempuan yang bahkan masih terlihat sangat lugu. Saat itu dia mengenakan celana hitam longgar, kemeja biru k