47. Uring-uringan

1383 Kata

Bima memijat pelipisnya di dapur dengan pelan. Rasanya sungguh menyebalkan pagi ini. Liana sangat tidak kira-kira dalam menyuguhinya pemandangan indah. Apa Liana pikir dirinya tahan? Jelas saja Bima tidak tahan. Keindahan tubuh Liana yang sangat molek membuat Bima ingin menerkam Liana saat ini juga. Sedangkan Liana di kamarnya tengah memakai pakaian yang disiapkan suaminya dengan pelan. Kata memancing ular coklat terus terngiang di kepala Liana. Liana masih memikirkan maksud Bima, hingga tiba-tiba pikirannya mengarah ke senjata kakek moyang yang biasa Bima bicarakan. “Apa tadi kak Bima kepancing?” tanya Liana seorang diri. “Huhhff!” Liana menghembuskan napasnya dengan kasar. Liana sungguh bingung dengan situasi saat ini. Bima menghindarinya, tapi Bima juga kepancing dengan tubuh tela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN