Pagi-pagi sekali Bima sudah memunguti puzzel yang dia sebar di taman. Untungnya semuanya masih utuh. Bima membawa puzzel-puzzel itu ke apartemennya. Dia akan menyusunnya nanti dengan sang istri. Sepanjang perjalanan ke apartemen, Bima tidak bisa menahan senyumnya. Pagi ini adalah pagi yang indah setelah dua pagi yang sangat suram. Bagaimana tidak indah kalau pagi ini dia bangun dengan melihat wajah cantik istrinya. Setiap pagi selalu Bima lah yang membuka matanya terlebih dahulu dari pada Liana. Bima mendapati seorang penjual bubur ayam di sebelah apartemennya, Bima menghentikan langkahnya dan membeli dua porsi. Untungnya Bima selalu bawa uang di mana pun dia pergi walau dekat. Liana suka makan, siapa tau Liana akan suka dengan apa yang dia belikan. Setelah sampai di appartemennya, bi