Mawar yang sebelumnya sudah memejamkan mata dan akan terlelap langsung kembali terjaga. Ia membuka mata dan menatap ke sekelilingnya, memastikan apa yang membuatnya berteriak kesakitan. Rasanya seperti nyata sekali bahkan menimbulkan bekas merah juga di lengannya. Seperti bekas cambukan, rasanya luar biasa panas dan perih. Awalnya merasa ngantuk, mendadak langsung hilang entah kemana itu rasa kantuk. Entah mengapa, kata-kata Ali terngiang-ngiang di dalam pikirannya. "Apa mungkin ini adalah ujian yang dimaksud? Ujian yang tidak akan pernah diketahui setelah ini?" "Ya ampun. Menyeramkan sekali! Aku benar-benar merasa seperti dipecut karena rasa kantuk yang luar biasa hebatnya!" "Tidak! Aku tidak boleh seperti ini! Aku tidak boleh kalah! Ini adalah hari terakhir aku melakoni semuanya! Haru