20. Di Bawah Tatapan Dingin dan Perhatiannya

1674 Kata

Yudistira baru saja keluar dari ruang rapat, langkahnya terhenti begitu melihat Kirana berdiri di depan pintu, seperti menunggunya. “Kenapa kamu di sini?” tanyanya sambil mengernyit, tatapannya menusuk penuh tanya. Padahal dia tidak meminta gadis itu untuk mengikutinya meeting. “Ada ... pacar Bapak menunggu di ruangan sejak beberapa menit lalu,” jawab Kirana, suaranya terdengar ragu. “Pacar?” Alis Yudistira terangkat, pandangannya kembali mengunci Kirana yang jelas terlihat gugup. “Saya pernah bertemu dengannya ... pagi itu, saat saya keluar dari apartemen Anda,” lanjut Kirana pelan, hampir seperti takut pada jawabannya sendiri. Yudistira terdiam sejenak, hanya menghela napas pendek sebelum melangkah cepat menuju ruangannya. Ini memang bukan pertama kalinya Sinta datang mencarinya k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN