21. Ciumannya Yang Memabukkan

1575 Kata

Kirana baru saja tiba di mejanya pagi itu. Saat meletakkan tas di atas meja, tatapan matanya tertuju ke dalam ruangan, di mana Yudistira sudah duduk di kursinya. Hal itu membuat Kirana melirik pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Pukul tujuh lewat lima puluh. “Tumben banget dia datang pagi,” batin Kirana. “Tolong masuk, Kirana,” suara Yudistira memanggil tiba-tiba dari dalam ruangan. Kirana segera mendorong pintu kaca dan melangkah masuk. “Ya, Bapak memanggil saya?” Dia berjalan mendekat ke meja Yudistira yang pagi itu terlihat berantakan dengan tumpukan kertas. Kirana menatap bergantian antara berkas-berkas dan wajah pria itu yang tampak segar. “Kamu datang tepat waktu,” ucap Yudistira tanpa mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas. “Bapak yang datang kepagian,” ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN