Sejak berpisah dengan Amira tadi, Kirana sama sekali tidak tenang. Dia duduk dengan perasaan yang luar biasa cemas, padahal di mejanya ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan sore ini sebelum jam pulang kantor berdentang. Jika tidak selesai tentu saja dia akan mendapat tatapan tajam dari Yudistira.
Kegugupan yang melanda Kirana tak lain akibat ulah Amira yang muncul tiba-tiba di lobi kantor tadi. Untung saja Amira tidak sempat bertemu dengan Yudistira, dan Kirana tidak tau apakah Yudistira sudah mengetahui jika mantan istrinya datang mencarinya atau tidak.
Kirana sampai sakit kepala memikirkannya. Padahal sudah beberapa bulan ini dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa pada ayah dan ibunya mengenai bos di kantornya, sengaja dia tidak melakukan itu. Entah dari mana Amira mengetah
