“Yudis tau tentang gosip kantor ... tentang hubungan kami.” Kirana menusuk-nusuk saladnya dengan garpu. “Aku penasaran, siapa yang bocorin?”
Monica menelan cepat, hampir tersedak. “Dugaan kuatku sih, Mbak Dena,” bisiknya, disertai dengan mata berbinar penuh rasa ingin tahu. “Dia kan gatekeeper-nya Pak Yudis. Tapi ... dia ngomong apa tepatnya ke kamu tadi?”
Kirana mengisap bibir bawahnya yang masih sedikit bengkak, bekas Yudistira pagi tadi. “Dia suruh aku bilang ke kalian bahwa ini hubungan serius. Katanya, biar gosip mereda.”
Garpu Monica berdentang keras di piring. “Wait, jadi kalian mau go public?”
“Tentu saja tidak!” bantah Kirana cepat. “Aku baru tiga bulan kerja di sana. Bayangkan betapa tidak profesionalnya—”
“Dan bayangkan betapa sakitnya ketika kamu tau ini semua mungkin ha
