58. Yudistira Dipermainkan

1934 Kata

Kirana tidak begitu terkejut saat mengetahui yang datang adalah Sinta dan Dirga. Wanita itu melangkah santai, langsung merebahkan tubuhnya di sofa empuk, tepat di sebelah tempat Kirana duduk. Aroma parfum mewah Sinta tercium samar, membuat Kirana refleks menegakkan punggungnya, menjaga jarak dengan sopan. Tak lama, Yudistira dan Dirga ikut memasuki ruangan. Suasana menjadi agak sesak, apalagi tatapan Sinta yang tampak mendominasi. “Kalian pergi sana, aku tunggu di sini bareng Kirana,” ujar Sinta sambil melirik Yudistira dan Dirga. Nada bicaranya tenang, tapi tegas. Kirana hanya menunduk, jemarinya saling menggenggam erat di pangkuannya. Dia tahu kedatangan mereka pasti untuk mengajak Yudistira pergi—seperti yang sudah-sudah. “Aku gak niat pergi, Sin,” balas Yudistira datar tanpa menata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN