Mereka duduk bersandar pada batang pohon kelapa yang kokoh, bayangan daun-daunnya melindungi mereka dari terik matahari siang. Gelas plastik berisi air kelapa muda hampir kosong di tangan mereka, sisa-sisa makan siang masih tergeletak di tas kertas di samping Kirana. "Aku enggak pernah membayangkan kita bisa sedekat ini, Yudis," ucap Kirana sambil memandang ombak yang berkejaran. "Waktu dapat panggilan kerja di Gravira, aku cuma berpikir ini kesempatan bagus. Dan, sama sekali tidak menyangka akan bertemu lagi denganmu di sana." Dia menoleh ke Yudistira. "Tiga tahun kamu menghilang tanpa kabar, tanpa kuduga kamu menjadi orang paling berpengaruh di perusahaan itu." Yudistira mengusap lengan Kirana dengan lembut. "Tiga tahun yang kupakai untuk membangun kembali segalanya." Matanya menerawan