28. S*ks dan Balas Dendam

1303 Kata

Alarm berbunyi, memaksa Kirana membuka mata. Saat dia mencoba bangkit, sebuah lengan kuat mengunci tubuhnya dengan erat. “Masih terlalu pagi.” Suara Yudistira yang serak menggelitik telinganya, nafas hangatnya menempel di leher Kirana. “Aku harus pulang ke kos—” “Ini weekend,” potongnya, pelukannya semakin mengerat. Kirana menggeliat, tapi sia-sia, tubuh Yudistira bagai sangkar baja yang tak tergoyahkan. Kirana menggigit bibirnya, lagipula jika dia pulang ke kosan pagi-pagi Amira akan langsung curiga dan memberondong dengan banyak pertanyaan. Kirana melirik jam dinding yang saat ini sudah menunjukkan pukul enam pagi. “Aku harus pulang, Yudis,” katanya lagi. Yudistira malah semakin mengeratkan pelukan di pinggang Kirana. “Jam 6 pagi. Kosanmu enggak akan lari kemana-mana, Kiran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN