Yudistira menunggu dengan sabar di dalam mobilnya yang diparkir di seberang kosan Kirana. Jari-jemarinya mengetuk-ngetuk stir mobil dengan ritme pelan, mencerna penolakan halus Kirana untuk tinggal bersamanya sekali lagi. Dalam hatinya, dia tahu Kirana benar, mereka perlu menikah terlebih dahulu. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan ayahnya yang dulu, yang menyebabkan begitu banyak luka dalam keluarganya. Saat pintu mobil terbuka, matanya langsung tertarik pada sosok Kirana yang sudah berganti pakaian rapi. "Maaf bikin kamu nunggu lama," ujar Kirana sambil memasang seatbelt dengan gerakan lincah. Yudistira menyalakan mesin mobil, senyum tipis mengembang di bibirnya. "Menunggu tidak masalah, asal yang aku tunggu itu kamu," godanya lembut, matanya yang tertuju pada Kirana memancarkan kehan