Suasana di meja mereka terasa seperti dipenuhi oleh tegangan yang tak terucapkan. Vanessa dengan santai menyimak menu, sementara Kirana, dengan napas yang masih belum begitu normal, hanya memesan hidangan yang sama dengan Dirga tanpa benar-benar memerhatikan pilihannya. Setelah pelayan pergi, Vanessa lah yang pertama memecah keheningan dengan senyum manisnya. “Kalian pacaran?” tanyanya langsung pada Kirana dan Dirga, matanya berbinar penuh rasa ingin tahu. Dirga hanya menyunggingkan senyum samar, lalu melirik ke arah Yudistira yang duduk dengan wajah seperti sedang menghadapi badai. “Lihatnya?” katanya singkat, seolah menantang. “Enggak. Kami tidak pacaran,” bantah Kirana dengan tegas, suaranya sedikit lebih keras dari yang dia rencanakan. Dia merasa perlu menjelaskan, terutama pada Yud