BAB 72: PEMANDANGAN DI KALA LELAH

1207 Kata

“Papa!” Della menghambur begitu saja ke pelukan Lingga, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang Ayah. Tangisnya begitu saja menguar, terlalu khawatir dengan keadaan salah satu pria kesayangannya. “Sudah, jangan nangis, Sweetie. Nanti cucu Papa sedih juga.” Fadell tak melerai sesi curhatan hati antara Della dan Lingga, begitupun Anita yang lebih memilih menyiapkan beberapa cup minuman hangat yang dibawa oleh anak dan menantunya. “Kenapa kalian malah ke sini?” tanya Anita pada Fadell. “Di perusahaan gimana? Mama ga berani buka hape, Dell. Takutnya Papa malah kepikiran.” “Bang Dirga ga nelpon Fadell, Ma. Berarti nilai saham masih bisa ditahan.” “Dirga?” tanya Lingga. “Iya, Pa.” “Kamu minta tolong Dirga?” “Iya, Pa. Abisnya minta tolong siapa lagi? Kondisi kayak gini bandar-

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN