3

754 Kata
Untuk kesekian kali Safira menghapus airmatanya yang dari tadi tidak berhenti mengalir. Masih teringat jelas dalam ingatan Safira ketika ia mendengar beberapa tante serta para sepupu Kafka membicarakannya. Sebenarnya Safira tahu jika mereka selalu membicarakannya di belakang. Maka dari itu Safira tadi mencoba mengakrabkan diri dengan keluarga besar Kafka tapi apa yang ia dapat tak sesuai ekspektasi. Disana para Tante dan sepupu Kafka secara terang-terangan tak menyukai kedatangan Safira. Safira mendengar bahwa para tante dan sepupu Kafka tidak suka kalau Safira menjadi bagian keluarga Rainhard. Dan Safira tahu jika beberapa keluarga Kafka secara langsung mengatakan jika mereka tak suka dengan Safira ketika pertama kali Kafka memperkenalkannya pada keluarga besar Kafka. Safira tahu kalau status kelurga Kafka jauh dengannya. Keluarga Rainhard yang merupakan keluarga dengan bisnis yang sukses dan terpandang serta karir Kafka yang menakjubkan. Sedangkan Safira hanya seorang mahasiswa yatim piatu dan miskin yang hanya beruntung bisa mendapatkan Kafka yang luar biasa. Tak khayal mereka beranggapan bahwa Safira mendekati Kafka hanya untuk mendapatkan kekayaan Kafka saja. Padahal tak ada niat sedetikpun dalam pikiran Safira bahwa ia menikah dengan Kafka maka ia ingin memanfaatkan Kafka. Safira tahu dengan statusnya yang jauh bisa dibilang kekurangan tapi dalam hidupnya Safira tak pernah terlintas dalam pikirannya untuk meminta belas kasih orang lain. Itu bisa dibuktikan dengan ia selalu mendapatkan beasiswa untuk bisa melanjutkan pendidikannya walaupun ia hanya tinggal di panti asuhan. Tapi tetap saja Safira sadar akan hal itu semua. Ketika ia mendengarnya secara langsung hatinya terasa sakit. Seperti ada pedang yang langsung menghujam jantungnya.Seharusnya ia tak usah menghiraukan omongan mereka. Tetapi nyatanya hati dan badannya tidak bisa singkron. Hingga air mata keluar dari mata indahnya. "Fira, be stong because you are strong girl."  kata Safira menguatkan dirinya Kata-kata ajaib yang  biasanya ampuh membuatkan kuat kali ini tidak mempan kali ini. Air mata seakan tidak mau berhenti dari matanya. Ia sudah mencoba untuk melupakan semuanya tapi kenapa kata-kata keluarga Kafka terus terngiang dikepalanya. Safira sengaja pergi dari kerumunan dan memilih untuk  duduk di bangku sebuah taman yang tak jauh dari rumah orang tua Kafka. Ia tidak mau orang-orang melihatnya menangis terutama Kafka. Karena kalau sampai Kafka tahu ia akan khawatir dan membuat Kafka marah. Karena dulu ketika Kafka tahu keluarga besarnya secara terang-terangan mengucilkan bahkan menghinanya dengan tegas ia membela mati-matian. Dan berkata kepada keluarga besarnya tanpa restu mereka pun ia akan menikahi Safira. Karena yang paling penting baginya papa dan mamanya suka dengan Safira dan ternyata mereka sangat menyayangi Safira. Maka dari Safira pergi menjauh agar tak dianggap wanita yang lemah. Setidaknya ia ingin terlihat kuat dan senang di hadapan Kafka. Karena hanya itu hal yang ingin Safira lakukan sekarang yaitu menangis. Kafka begitu baik kepadanya. Ia begitu mencintai Safira dengan segala hal yang Safira punya saat ini. Maka dari itu ia  tidak mau terlihat jadi cewek lemah di depannya. Ia akan selalu menunjukkan kepada Kafka kalau dirinya adalah perempuan yang kuat. Ketika berusaha menghapus air mata ada tangan kokoh yang menariknya dalam pelukan yang hangat. Kafka mengikuti kemana Safira pergi. Sampai ia melihat Safira duduk dibangku taman yang sedang berusaha manghapus airmata. Perasaan marah terlihat dari wajahnya. Siapa orang yang membuat isterinya ini menangis seperti ini. Karena Kafka tahu betul kalau Safira tidak pernah menangis kalau benar-benar sudah menyakiti hatinya. Tanpa pikir panjang Kafka langsung memeluknya. "Kafka.... " Kata Safira ketika tahu siapa yang memeluknya Hanya kata itu yang keluar dari Safira. Kafka tahu Safira mencoba menghapus air matanya. "Kamu kenapa disini harusnya kamu didalam kan? Banyak tamu undangan dari papa sama mama yang pasti ingin ketemu kamu. Apalagi di sana juga banyak Tante dan sepupu kamu yang datang. Harusnya kamu menemui mereka disana Ka." kata Safira kaget melihat keberadaan suaminya "  Di dalam ramai mending aku disini aja sama isteri aku yang cantik." kata Kafka sambil mencium kening Safira Safira tampak nyaman ada di pelukan Kafka. Untuk saat ini ia hanya mau jadi egois ia mau Kafka ada di sisinya. Biarkan orang bilang apa tentang dirinya. Ia hanya ingin ada pelukan Kafka untuk saat ini. "Ka, kita masuk yuk nanti Mama nyariin kita loh." Ajak Safira " Are you ok?" Tanya Kafka khawatir " Iya aku ga papa kok." kata Safira tersenyum Mereka pun langsung masuk dan selama acara berlangsung Kafka selalu bersama Safira ia tidak meninggalkan Safira sedetikpun.  Bahkan Kafka sadar tatapan para Tante dan sepupunya yang merasa aneh dengan sikapnya. Sikap Kafka yang over protective pada Safira. Tapi Kafka tidak peduli yang terpenting ia mau menjadi lelaki yang bisa diandalkan Safira dan ga membuat Safira menangis lagi. Karena kebahagian Safira adalah prioritas utamanya....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN