10

1250 Kata
Safira masih bingung kenapa tiba-tiba ada seorang gadis remaja yang datang ke apartemennya dan langsung  memanggilnya Kakak. Karena setahu Safira ia hanya anak tunggal dari ibunya. Jadi ga mungkin ia memiliki seorang adik. Begitu banyak pertanyaan yang terus berputar di kepala Safira tapi terlebih dulu Safira mempersilahkan gadis itu masuk ke apartemennya. " Silakan di minum." kata Safira memberikan minuman kepada gadis remaja itu " Makasi Kak." kata gadis itu menerima minuman dari Safira Gadis itu pun meminum minuman yang Safira buatkan untuknya. Dan kemudian ia kembali menatap Safira begitu serius. Gadis itu pun menarik nafasnya seakan-akan ingin berbicara hal yang serius. "Kakak pasti bingung dengan kedatangan aku disini. Dan dengan tiba-tiba langsung memanggil kakak begitu saja. Padahal kita saling tidak kenal." Kata gadis itu menjelaskan Safira memperhatikan gadis di depannya. Ia sedikit aneh karena gadis di depannya sedikit memiliki kesamaan dengannya. Terutama dengan warna mata mereka yang sama warna coklat terang. Sedang wajah mereka yang sama satu sama lain. “Sebelumnya perkenalkan namaku Bianca Stone. Tapi Kak Safira bisa panggil aku Bia aja." kata Bianca memperkenalkan diri "Sebelumnya saya minta maaf tapi kenapa kamu bisa menganggap saya kakak kamu padahal saya ga pernah kenal kamu. Dan sepertinya juga kita tidak pernah saling bertemu sebelumnya. Karena dulu ibu saya hanya bilang jika saya anak tunggal dan ayah saya sudah meninggal. Jadi kemungkinan anda salah." Tanya Safira memastikan " Aku tidak mungkin salah karena aku sudah memeriksa semuanya.  Dan kak Safira memang anak dari seorang Leonard Stone. Laki-laki asal Inggris yang merupakan Daddy aku juga." Kata Bianca bercerita "Tapi saya tidak pernah mengenal orang yang bernama Leonard Stone. Dan mana mungkin beliau adalah ayah saya. Karena ibu saya tidak pernah bercerita soal ayah saya." Kata Safira masih tak percaya "Tunggu sebentar saya bawa sesuatu buat kakak." Kata Bianca sambil mengambil sesuatu di dalam tasnya "Apa ini foto Ibu kakak." Kata Bianca menyerahkan sebuah foto Safira mengambil foto itu. Dan betapa kagetnya ia melihat foto sang ibu ada disana. Disana tampak ada seorang laki-laki yang sangat tampan tengah menggendong seorang bayi serta ibunya juga menggendong seorang bayi lainnya. Serta ada seorang anak laki-laki yang berdiri diantara mereka. Bianca pun mulai menceritakan semuanya. Ternyata ia masih memiliki seorang ayah dan ia tidak sendirian hidup di dunia. Dan ia juga memiliki seorang Kakak laki-laki. Dan memiliki seorang saudara kembar. Bianca menceritakan semuanya pada Safira tentang perceraian Daddy dan bundanya. Dan apa alasan Bundanya tak menceritakan ini semua. Ternyata dulu ketika Bunda dan Daddynya bercerai Daddynya membawa Kakaknya serta saudara kembarnya untuk diasuh Daddynya. " Semua ini maksudnya apa? Siapa kamu sebenarnya dan siapa mereka semua? Trus ada hubungan apa Bunda dengan laki-laki yang bernama Leonard Stone?Dan apa alasannya Bunda pergi dari kalian?" Tanya Safira Bianca pun mulai menceritakan semuanya. Dan menjawab semua pertanyaan yang Safira ajukan.Tentang kenapa sang bunda pergi meninggalkan semuanya. Dan mengapa sang Bunda harus berbohong jika ayah kandungnya sudah meninggal. Tak terasa air mata meluncur dari mata indah Safira ketika mendengar cerita dari Bianca. Dalam sekejap ia mengetahui tentang masa lalunya. Ada rasa haru, sedih, bahagia campur aduk menjadi satu dalam perasaan Safira. Ternyata ia masih memiliki seorang ayah dan kakak. Dan ternyata dirinya memiliki seorang kakak kembar perempuan yang bernama Clarissa namu sayang sang kakak perempuan sudah meninggal 5 tahun yang lalu akibat sakit kanker hati yang di deritanya. "Kak Safira Bia mohon Kakak ikut ke rumah sakit sekaranh. Bia ingin Kakak ketemu Daddy. Daddy sangat ingin bertemu dengan kakak. Karena sejak perceraian ibu kakak dan Daddy, daddy terus saja mencari kakak. Tapi sampai sekarang tidak ketemu. Karena ibu kakak yang mengganti nama Kaka menjadi Safira karena dulu Daddy memberi nama kakak Clara. Hingga beliau sakitpun, Daddy terus saja berharap bisa bertemu kakak sebelum Daddy pergi untuk selamanya." Kata Bianca dengan suara bergetar "Daddy kamu sakit apa Bi?" Tanya Safira khawatir "Daddy sakit kanker hati kak sama seperti penyakit yang di alami Kak Clarissa dan beliau menunggu waktu untuk operasi. Karena Daddy masih menunggu untuk cangkok hati. Karena hingga detik ini belum hati yang sama untuk di cangkok ke tubuh Daddy.  Jadi Bia ingin Kakak bisa ketemu sama Daddy sebelum keadaan Daddy memburuk. Karena dari hari ke hari kondisi Daddy sudah memburuk." kata Bianca sedih dan berkaca-kaca Ketika sedang berbicara dengan Bianca tiba-tiba suara hp Safira berbunyi. Safira pun segera mengambil hpnya. Nama Kafka tertera disana. Safira harus mengangkat telepon itu. Kalau ga ingin membuat Kafka khawatir “Sebentar saya angkat telepon dulu."kata Safira pergi sambil mengangkat teleponnya Safira menghapus air matanya dan menyembunyikan sisa tangisnya agar Kafka ga memdemgar dan membuatnya khawatir. Karena Safira tahu jika Kafka sampai khawatir ia tak tanggung-tanggung langsung pulang kesini. Dan itu Safira tak inginkan "Halo, sayang." kata Safira dengan ceria "Halo sayang. Gimana keadaan kamu? Are you ok?" Tanya Kafka di ujung telepon Safira bingung kenapa suaminya ini bisa tahu jika ia sedang tidak Ok. Safira bingung apa harus menceritakannya sekarang apa nanti tapi ia memutuskan untuk menceritakan nanti saja. Ia tak ingin menggangu pekerjaan Kafka disana. " I'm ok.. Kamu tenang aja. Kamu disana baik-baik saja kan? Jangan lupa istarahat dan jangan lupa vitaminnya diminum." kata Safira mulai cerewet " Iya sayang aku ga akan lupa soal itu. Ya udah nanti aku telepon lagi aku harus balik kerja."kata Kafka "Iya sayang. Pokoknya hati-hati disana. Love you and Miss you." Kata Safira penuh rasa rindu I Love you too. And I Miss you so much sayang. Aku akan kerja cepat agar bisa cepet ketemu kamu." Kafka pun mengakhiri teleponnya Safira pun kembali menemui Bianca. Ia harus mencari tahu tentang ini semua. "Maaf ya tadi suami saya telepon." kata Safira dan kembali menemui Bianca "Ga papa Kak. Jadi kakak mau ikut aku kan?" Tanya Bianca lagi " Iya saya ikut kamu." Jawab Safira yakin Setidaknya ia ingin mencari kebenarannya sendiri karena ia masih merasa sangat bingung dengan semua hal yang baru ia alami sekarang. Ia juga ingin mendengar langsung alasan dari laki-laki yang katanya adalah ayah kandungnya. " Makasi Kakak mau ikut. Daddy pasti senang bisa ketemu sangat Kakak." Kata Bianca bahagia " Kamu tunggu sini dulu saya ganti baju dulu."  kata Kafka meninggalkan Bianca di ruang tamu Safira pun segera mengganti bajunya dan ia memantapkan hatinya untuk menemui Daddynya untuk pertama kalinya. Dan ia akan mendengar semua penjelasan dari Laki-laki yang katanya adalah ayah kandungnya "Ka... Kafka." panggil Boy manajernya "Ya Boy ada apa?" Jawab Kafka sambil melihat ke arah Boy " Loe kenapa ngelamun? Tumben?" Tanya Boy bingung " Gue kepikiran Safira." Jawab Kafka yang sedang melihat foto Safira di layar hpnya " Bukannya loe barusan telepon Safira. Dan dari yang gue denger dia baik-baik aja." Jawab Boy "Iya. Emang gue barusan telepon Safira tapi gue ngerasa dia punya masalah dan ga mau cerita sama gue. Dan gue tahu siapa Safira. Ia pasti ga mau bikin khawatir dan jadi ganggu kerjaan gue. "Kata Kafka masih memikirkan sang istri " Loe tenang aja Ka Safira pasti cerita kalau dia udah siap. Dia ga mungkin menutupi semuanya dari lo. Dia nunggu waktu yang pas buat cerita. Dan yang bisa loe lakuin sekarang cuma nunggu dia cerita dan mencoba percaya sama Safora kata Boy memberi nasihat "Thanks bro. Oya Boy gue mau loe usahain ketika Fira wisuda gue mau balik. Gue pengin ada disana pas dia wisida." Pinta Kafka pada sang manager "Ok ntar gue urus semua."  Jawab Boy mencoba menuruti permintaan sang artis "Thanks Boy." Kata Kafka Kafka pun kembali melanjutkan pekerjaannya. Dan ia akan bersabar untuk mendengar cerita dari isterinya. Karena ia tahu sifat sang isteri yang tidak akan bisa menyimpan masalah sendiri.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN