Al tersenyum lebar, senang rasanya ia bisa Kembali lagi Bersama dengan Irish, perlahan ia berjalan ke arah sang istri yang tengah sibuk menidurkan Darrel dengan cara menepuk-nepuk pelan salah satu kakinya. Al ikut duduk di sebelah Irish, memeluk sang istri dengan mesra lantas mengecupi belakang kepala Irish berulang kali hingga sang empunya merasa sedikit risi. “Kamu apaan, sih? Jangan gitu ah.” Tegur Irish sembari bergerak tak nyaman. “Bahagia bisa sama kamu terus,” jawab Al dengan jujur, salah satu kebahagiaan yang tiada tara baginya saat ini. Di liriknya Darrel yang sudah terlelap lalu ia mengulurkan salah satu tangannya untuk menyentuh pipi Darrel lantas mengelusnya dengan perlahan. “Nanti dia bangun,” tegur Irish pada sang suami, sudah c