Irish menarik nafasnya dalam dalam lantas menghembuskannya secara perlahan, saat ini ia sudah berada di depan ruangan Reza pagi sekali. Ia yakin bahwa bos besarnya tersebut belum datang pagi ini, bahkan Erika pun belum berada di meja kerjanya. Ia sengaja datang lebih awal, ia ingin menunggu Reza datang sama seperti pria itu yang selalu menunggunya sejak dua tahun yang lalu. Dengan perlahan, ia masuk ke dalam ruangan tersebut, awalnya ia pikir itu di kunci, tapi ternyata tidak. Dengan mudah ia bisa masuk ke dalamnya. Pemandangan pertama yang ia lihat di sana adalah sosok Reza yang tengah berbaring di sofa, ia masih ingat dengan jelas dirinya pernah tertidur di sana. Posisinya bahkan sama seperti Reza saat ini. Irish mengamati sekitar, AC masih menyala, pria itu pasti kedinginan semalam kare