Al berjalan menyusuri trotoar jalanan di sekitar bandara, kepalanya menoleh ke sembarang arah untuk menemukan sang istri. Ia tak melihat Irish di manapun, di mana gadis itu? Al merogoh saku celananya, mengambil sebuah ponsel lalu mencoba menghubunginya berulang kali walaupun ia tahu bahwa panggilannya tidak akan di jawab. Setidaknya ia sudah mencoba untuk mencari. "Irish Lo di mana?" Gumamnya semakin panik, ia takut jika terjadi sesuatu pada istri tersayangnya tersebut. Memori otaknya kembali mengingat kejadian beberapa saat yang lalu, di mana ia mencengkeram erat lengan Irish hingga memerah dan kesakitan. Ia tak sadar telah melukainya, ia hanya tengah di butakan oleh masa lalu dan perasaannya yang lama. Ia tahu ia salah, dan di detik ini ia baru menyadari sesuatu. Bahwa bukan Irish yang