Pagi hari terasa sangat berbeda, Al merasakan hal itu. Saat alarm jam Bekernya berbunyi, ia tak nampak Irish berada di sampingnya, menatapnya dengan hangat lantas mengucapkan selamat pagi. Saat ke dua matanya terbuka lebar, ranjangnya kosong, tidak ada sang istri di sana. Padahal, yang biasanya bangun lebih awal adalah dirinya, dan jikalau Irish yang lebih dulu bangun, maka ia akan mengusik tidur lelapnya. Terkesan sangat menyebalkan, tetapi siapa sangka jika sekarang ia merindukan momen tersebut. Terlebih lagi usai pertengkarannya dengan Irish kemarin mengenai masa lalu dan juga perasaannya.
Dengan malas Al menyibak selimut tebal yang menutupi tubuhnya, turun dari ranjang lantas berjalan keluar kamar mencari sosok Irish, tapi ia tidak menemukannya. Ia mencoba mencarinya di mana-mana, kam
