Al menatap Reza dengan tajam, ke dua tangannya merepal dengan kuat lantas dengan cepat ia mendorong tubuh Reza hingga pria malang tersebut mundur beberapa langkah sampai terpojok di tembok samping pintu rumah Dinda. Irish yang melihat itu tidak mau ikut campur, ia tidak mau di salahkan lagi atas masalah ini. Dengan tidak peduli, ia berjalan melewati suaminya lantas duduk manis di sofa dengan sebal. Sedangkan Dinda dengan malas dan tak punya semangat sedikitpun, ia mencoba melepaskan ke dua tangan sahabatnya dari kerah kemeja yang di kenakan oleh pria pujaan hatinya tersebut. "Lepasin," pinta Dinda dengan baik-baik. Al menghiraukannya. Ia tengah berfokus saling bertatapan dengan Reza dengan tajam dan penuh dengan kebencian. "Ngapain Lo di sini?" Tanya Al dengan sinis. Reza tersenyum ramah