Suasana rumah Irish dan Al hari ini sangat ramai, dua pihak dari keluarga ke duanya hadir untuk merayakan kehamilan Irish, dan berbahagia bersama. Irish menatap Iqbal dengan gemas, sedangkan bocah itu justru sangat penasaran dengan kondisi perut sang kakak. "Di perut mbak gak ada adek bayinya, kan? Mbak bohong soal katanya hamil." Cetus bocah itu dengan polos. "Kenapa mikir mbak bohong? Mbak emang lagi ngandung dedek bayi." Balas Irish sembari mengacak rambut adiknya dengan gemas. "Kok perutnya gak gede kayak ibu temen aku yang lagi hamil, perutnya tuh Segede ini!" Iqbal memperagakan bagaimana perut sang Mama teman sekolahnya yang tengah hamil besar. Ke dua tangannya berada di depan perutnya, lantas menjauhkannya sembari membentuk gerakan membulat besar. "Sebesar ini." Semua orang yang