Reza menatap Dinda dengan nanar, melihat tingkah gadis itu yang semangat membuatkannya menu sarapan pagi lantas membawanya ke kantor dan menyiapkannya untuk dirinya, seolah ia melihat dirinya di masa lalu. Ia juga sering berperilaku seperti itu tetapi dengan cara yang berbeda pada sosok Irish. Senyuman kecil tercetak di bibir tebalnya, sedangkan Dinda yang di berikan senyuman kecil tersebut justru masih sibuk dengan urusan sarapan. Ia menata rapi seretan kotak makanan berusia menu sarapan untuk Reza di atas meja kerja pria itu, ada empat kotak yang berisi beragam makanan. Satu kotak buah, nasi goreng, cemilan ringan dan juga sereal. "Ini kan udah ada nasi goreng, kenapa ada sereal juga?" Tanya Reza sembari menunjuk ke arah dua kotak makanan tersebut secara bergantian. "Gue gak tahu yang