Irish mematung di tempat, menatap Reza tak percaya. Bagaimana bisa pria itu berada di belakangnya? Bahkan dia sampai mengaku sebagai suaminya. "Baiklah, silahkan masuk ke dalam." Tutur suster sembari membukakan pintu ruangan dokter. Irish masih tak bergerak, ia menatap Reza tak percaya, sedangkan yang di tatap justru tersenyum manis lantas memegang ke dua bahu Irish lalu membalikkan tubuhnya. Usai itu, ia mendorong pelan Irish dari belakang agar berjalan masuk ke dalam, Irish hanya menurut tanpa mengatakan sepatah katapun. "Aku tunggu sini," ucap Reza dengan ramah usai Irish berada di dalam ruangan, sedangkan dirinya berada di ambang pintu sembari melambaikan tangan. Irish tak menoleh, ia begitu saja berjalan mendekat ke arah dokter. "Kok nunggu di luar?" Celoteh suster yang tengah bert