Irish menatap ke arah luar jendela, malam sudah tiba, langit gelap tanpa adanya cahaya bulan ataupun gemerlap bintang. Gerimis mengguyur, semakin lama rintiknya semakin keras membentuk semua hujan yang cukup deras. Al tengah berada di kamar mandi untuk membersihkan diri, sedangkan ia berada di jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Menatap ke arah jalanan dan menikmati rintik hujan yang seolah nadanya bagaikan sebuah suara yang cukup merdu. Irish menelan salivanya, ia masih menginginkan bakso bakar tadi siang, tapi apa daya, demi kebaikan semuanya, ia harus merelakan keinginannya tersebut. Mungkin, ia akan memberikan jeda untuk keinginannya yang satu ini. Beberapa hari lagi, ia akan minta pada Al untuk membelikannya dengan alasan ia melihatnya di tivi untuk menghindari perasaan curi