Bagian 128

1457 Kata

Suara bel berbunyi nyaring membuat Dinda yang tadinya hanya terbaring lemas di atas ranjang langsung beranjak dengan malas, memikirkan perceraian Irish dan Al benar-benar membuatnya ikut stress. Ia tahu ini bukan keputusan dan juga urusannya, tapi melihat mereka rasanya seperti melihat Bulan tanpa hadirnya bintang. Masih terlihat tapi terasa sangat hampa di langit malam yang gelap.                “Siapa sih, gak sabaran banget.” Gerutu Dinda dengan kesal. Dengan perasaan jengkel ia membuka pintu dengan kasar, tatapan garang yang awalnya ia tujukkan sirna sudah usai melihat seseorang yang tengah berdiri di depan pintu.                “Maaf, ganggu, ya?” cetus Aron sembari tersenyum canggung serta salah satu tangannya menggaruk tekuknya yang tak gatal, sedangkan salah satu tangannya yang l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN