Dinda menghentikan langkahnya usai sampai di luar ruang persalinan di mana Irish berada, butuh banyak waktu untuk datang kemari, dari mulai jalanan macet hingga antre bertanya pada suster di mana keberadaan Irish. Cukup sulit menemukannya, karena belum ada nama data dari sahabatnya tersebut. "Aron?" Seru Dinda usai melihat sosok yang sangat ia kenal tengah duduk di ruang tunggu. Pria muda itu mendongak, menatap Dinda dengan terkejut. "Dinda ngapain di sini?" Tanya Aron secara spontan. Ia bangkit dari duduknya dan langsung berhadapan langsung dengan penagih tagihan air bulanan komplek rumahnya tersebut. "Eh tunggu! Jangan-jangan, saudaranya Bu Irish yang namanya Dinda itu kamu?" Sambung Aron usai mengingat beberapa saat lalu saat Irish menyuruhnya untuk menelpon seseorang bernama Dinda.