“Mas Alfian.” “Eh, Mbak Auris sudah bangun.” “Suamiku kemana?” Alfian tertegun sejenak saat melihat wajah cantik istri Bosnya setelah bangun tidur meskipun jilbab yang dipakainya miring tak beraturan. “Sedang melakukan interview, Mbak.” “Dimana?” “Mbak Auris mau menyusul Pak Raja?” “Iya, Mas. Aku lapar.” Auris mencebikkan bibirnya saat bangun tidak menemukan keberadaan suaminya. “Ayo antarkan aku bertemu Raja.” Alfian menunjukkan arah dimana tempat dilakukannya interview untuk calon karyawan baru. Dia berjalan dibelakang Auris karena merasa sungkan jika harus beriringan. “Mbak Mega dari mana?” “Dari ruang interview mengantar pesanan dan minuman.” Mega membantu membenarkan jilbab Auris yang berantakan. “Nah, gini ‘kan kelihatan rapi. Cantik banget!” “Aku baru bangun tidur, Mbak.”

