Bibir Kiara terbuka lebar, ketika melihat sang mama keluar dari mobil diikuti dua orang pelayan yang sudah membawa kardus serta beberapa kantung plastik. Tanpa izin pada Kiara, kedua pelayan tersebut langsung melewatinya yang sedari tadi berdiri di pagar menatap sang mama. Kedua pelayan tersebut, hanya mengucap permisi kemudian dengan seenak hati masuk ke rumah Kiara. Tentu saja semua itu karena titah Lusi yang sudah memberi perintah terlebih dahulu kepada pelayan yang dibawanya ikut serta ke rumah Kiara. “Mama?” Kiara menatap tanya pada Lusi yang sudah berdiri di depan Kiara. “Tadi itu apa?” “Udahlah, masuk dulu,” decak Lusi lalu melewati Kiara. Mendahului sang tuan rumah untuk lebih dulu masuk ke dalam. Sikap Lusi saat ini bak seorang pejabat yang tengah mengadakan sidak ke kantor baw

