PENJELASAN

1018 Kata
Hari ini Indra sengaja berkeliling mengamati siswa laki-laki yang memiliki rambut sedikit panjang dia akan rapikan dengan guntingnya. Bima pun tidak luput dari perhatiannya. semua diperlakukan sama agar tidak curiga. bedanya adalah jika rambut teman-temannya dibiarkan jatuh di tanah begitu saja, lain halnya dengan rambut Bima. Indra mengambil dan menyimpannya dalam plastik.ya rambut itulah yang akan menjadi bukti terakhir yang benar- benar menunjukkan Bima benar anak Juna atau tidak. "Jun, gue udah dapet rambutnya Bima. lo dateng aja ke sekolah. ambil rambut ini dan segeralah lakukan tes DNA. "iya ndra makasih. gue kesana sekarang". Sampai di sekolah, Juna segera menghubungi Indra. Indra keluar dengan memberikan rambut Bima yang terbungkus plastik ke telapak tangan Juna. "makasih ya Ndra. lo udah bantuin gue.gue ga tahu caranya dapetin ini kalo lo ga ada. "Udahlah Jun. apa gunanya sahabat? lo berhak dapet kesempatan kedua.semoga dengan mendapatkan semua bukti, Kania bisa membuka hatinya buat lo. gua tahu gimana rasanya ga punya Ayah Jun". Jelas Indra... "Sabar ya bro.. gue permisi dulu ya.. semoga hasilnya benar-benar menunjukkan kalo Bima emang anak gue. "aamiin.. udah sana buruan" Arjuna mengendarai mobilnya dan akhirnya sampai disebuah Rumah Sakit. Segera dia melakukan tes DNA. dia meminta hasilnya keluar secepatnya.harusnya standar keluarnya hasil tes adalah dua minggu. namun Juna meminta lebih cepat yaitu seminggu. Setelah menjalani serangkaian tes, Juna bergegas kembali ke kantornya. tiba-tiba di jalan dia rindu sekali dengan Kania. wanita itu biarpun keras kepala, Juna sangat mencintainya. bahkan sampai hari ini pun cintanya tidak luntur sedikitpun. dia hanya berharap kalau Bima memang benar anaknya, Dia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama-sama Kania dan Bima. Mobil Juna berbelok arah. dia menuju ke SMA tempat Kania megajar. sebelum itu tak lupa dia membeli coklat dan bunga untuk Kania. Biar saja dibilang norak. Juna hanya ingin mengulang saat-saat SMA dulu. Tiba di dekat sekolah dia menyuruh seorang wanita untuk berpura-pura mencari Kania. "Permisi Bu Kania" "iya mang ada apa?" tanya Kania. "itu bu di depan ada seorang wanita mencari ibu. katanya ada masalah sama anaknya disekolah ini." "suruh aja beliau masuk mang" "dia tidak mau bu. katanya dia akan tetap disana sebelum bu Kania menemuinya". Kania berfikir siapa ibu itu. ada apa sampai memaksa bertemu dia seperti itu. Kania akhirnya melangkah keluar ruangan. Benar saja didepan pintu gerbang dia melihat ada seorang wanita dengan menggandeng anak kecil. ketika sudah semakin dekat dengan gerbang, Wanita itu malah pergi. dan tiba-tiba Juna datang membawa coklat dan bunga. dia menarik tangan Kania. "Apa-apaan ini Juna.lepasin ga?" "hussss... jangan keras-keras. aku ga akan lepasin kamu Kania.kecuali kamu mau ikut sama aku sekarang." "ga bisa!! ini masih jam sekolah.!" "terserah Kania. gue bakal teriak I Love you Kania sekencang kencangnya biar murid-murid dan guru-guru pada tahu".. "Aku ga takut ancamanmu" "oke  Ka...." "eh eh.... udah stop" Juna tersenyum.. baru saja dia akan berteriak.tapi Kania melarangnya. "gimana mau ikut denganku?" "ya sudah Oke.." kata Kania terpaksa. dia bilang pada mang udin kalo ada yang mencarinya bilang dia sedang keluar. dalam hati dia juga takut kalo kepala sekolah sampai tahu.tapi dari pada dia dipermalukan di sekolah, kepala sekolah akan jauh lebih marah lagi. Juna menggandeng tangan Kania masuk ke dalam mobilnya. "kita mau kemana?" tanya Kania "ga kemana-mana. kamu pikir aku akan senang melihatmu memakai seragam guru jalan berdua dengan laki-laki di jam sekolah? bisa-bisa jadi viral kamu nanti.. aku cuma mau ngobrol sama kamu aja disini.aku cuma mau jelasin semuanya sama kamu.tolong kali ini dengerin aku" "emang apa lagi yang harus aku dengar dari kamu?" "banyak hal Kania. maaf jika dulu aku berbuat nekad dan mengambil sesuatu yang berharga darimu dengan paksa". "sudah juna cukup .tidak usah kamu ungkit lagi masalah itu. aku merasa kotor kalo kamu ulang-ulang kejadian itu terus. kamu tidak tahu betapa hancurnya hidupku saat itu." Kania menangis. Arjuna segera mengusap airmata Kania namun ia tepis tangan laki-laki itu. "Aku akan ceritakan semuanya sama kamu. kenapa dulu aku tidak langsung mencarimu. Aku dipaksa ayahku untuk kuliah di London sehari setelah kejadian kita waktu itu. " Juna mulai menceritakan semuanya.mulai dia kuliah di London Tiga tahun,sampai dia pada akhirnya harus keluar dari rumahnya waktu ayahnya ingin menjodohkannya dengan wanita lain. "pembelaanmu tidak akan bisa meruntuhkan kebencianku padamu Juna". "terserah. kalau mungkin kesalahanku memang terlalu besar untuk dimaafkan." "sekarang aku ingin kamu jawab jujur pertanyaanku yang terakhir. Apa kamu hamil setelah aku melakukan itu padamu?" Deg... Kania mendadak ketakutan dengan pertanyaan Juna. dia tidak menyangka akhirnya Juna menanyakan hal itu. "Eng enggak.. gue ga hamil." Juna melirik ekspresi Kania saat mengatakan itu. ada kecemasan di wajah Kania. "Oh ya sudah kalo begitu. Tapi aku akan tetap ingin kamu menikah denganku" "Aku ga mau Juna. aku harus bilang berapa kali aku ga mau nikah sama laki-laki b******k kayak kamu". Juna hanya terdiam mendengar perkataan Kania. jika hasil itu keluar semoga bisa meruntuhkan pertahanan Kania. "udah ga ada yang mau kamu bicarain kan?aku mau turun." Juna membuka kunci mobilnya. dan membiarkan Kania turun dari mobilnya. dia Menatap punggung wanita itu yang menjauh. Juna menyadari dinding yang dibangun Kania sangat kokoh.Juna sangat sulit untuk menghancurkannya. Tiba di Ruang BK. kania melamun seorang diri. dia ingat kejadian waktu itu. FLASHBACK ON "Kan, kamu suka ya sama Juna? kalo suka bilang aja Kan," tanya Shiren sahabat Kania. " ah kamu ren bisa aja. mana mungkin.Juna suka sama cewek kayak aku." "jangan bilang gitu Kan" Kania memang menyukai Juna. Juna baginya tidak hanya tampan tapi juga baik pada semua orang. meski sedikit arogan. Tapi setelah dia melihat semua yang dilakukan Juna di gudang sekolah waktu itu, rasa sukanya mendadak hilang. dan berganti dengan kebencian. Kania melihat Juna sedang menghisap sabu di dekat gudang sekolah. Kania syok melihat laki-laki yang dia cintai ternyata seorang pemakai barang haram. seketika hati Kania remuk. dia mencintai orang yang salah. Hingga suatu hari Juna menyatakan cinta pada Kania. Sebenarnya saat itu Kania sangat bahagia mendengar orang yang ia cintai ternyata juga mencintainya. Tapi mengingat Juna seorang pemakai.Kania Jadi membencinya. Kania menolaknya. bahkan berkali -kali menolak cinta Juna. yang terakhir sampai Juna bersimpuh di depan banyak orang untuk menyatakan cinta pada Kania.Tapi lagi-lagi kebencian Kania mendominasi sehingga Kaniapun menolaknya saat itu. dan menjadikan Juna gelap mata. FLASHBACK OFF
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN