Malam itu, Atma sedang bermimpi baik. Dia berada di depan rumah megah dengan pelayan di mana-mana, dan ia mengenakan pakaian dari kain tenun terbaik, bukan kain bekas dan sudah lusuh. Di sekeliling Atma puluhan wanita cantik berbaris serta membawa teko emas berisi tuak terbaik di dataran Majapahit, tidak terlalu memabukkan dan manis legit. Pria itu juga melihat Loka ada di sana, gadis itu mengenakan pakaian sama seperti dirinya. Loka sedang duduk di atas bangku pasangan, seolah menunggunya untuk datang dan duduk di sana. Tidak mau berlama-lama, Atma berlari lebih cepat dan lebih cepat, dia ingin menggapai gadis cantik impiannya itu, dia ingin! Namun, tiba-tiba gempa aneh terjadi. Semua rumah dan gadis-gadis cantik menghilang bagai kaca retak, Atma kebingungan, dia tidak tahu mereka hendak

