“Itu dia, Prajna!” Loka baru saja turun dari kursi delman saat Kilan, Asri, Gendhis, dan warga lain sanggar Ranggajasa berdiri di luar gerbang. Mereka terlihat khawatir sekaligus lega saat mendapati Loka sudah pulang tanpa cacat sedikit pun. Loka sendiri kaget ketika mendapat sambutan semeriah itu padahal dia baru bergabung di sanggar ini sekitar satu minggu, tetapi tatapan semua orang di sana sudah berubah seratus delapan puluh derajat dari ketika Loka baru saja datang. “Kalian semua sedang apa di luar sini?” Jujur, Loka sendiri tidak paham. Kilan langsung menghamburkan diri pada Loka dan memeluk gadis itu erat. “Huweee, untung ada kamu Prajna, aku tidak tahu bagaimana bisa bertahan hidup jika tidak kau selamatkan, itu sangat menakutkan! Semua gelap dan dingin, seolah-olah aku sudah b

