Bagian 131: Overprotektif Itu Tidak Diperlukan!

1268 Kata

Loka bangkit dari posisi tidur dan melamun lama sambil menatap jari-jemari sendiri. Jika tadi dia berada di tubuh Pitaloka dan memiliki jemari lentik, kini jemari Loka seberti kue bantet dan tidak bisa dikatakan cantik lagi. Dia melirik ke arah samping, melihat bagaimana Hayam Wuruk menghela napas lega saat mengetahui dia sudah siuman. Uwah, dia sampai sesenang itu padahal aku cuma gadis random biasa, apalagi jika dia tahu bahwa Pitaloka juga sekarang dalam kondisi kritis, apa pria itu juga akan menunjukkan ekspresi sama? Atau lebih dramatis? Aku menjadi sedikit penasaran. “Kenapa dengan wajahmu? Kau tidak senang melihatku di sini?” Loka menggeleng. “Mohon ampun, Yang Mulia. Kepala saya masih sedikit pusing, jadi tidak bisa mengontrol pandangan mata dengan baik, maaf apabila terkesan ti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN