Chapter 54: Jatuh Tertidur di Bahumu

1516 Kata

Mendengar cerita Hayam Wuruk, Loka tidak bisa menyembunyikan senyum dari raut wajahnya. Dia memang benci dengan seorang pembohong, tetapi dia juga tahu bahwa pembohong di depannya ini sudah berulang kali datang menyelamatkan nyawanya dari marabahaya. “Maaf karena harus membuatmu sampai menaiki bukit, Diajeng. Ini adalah jalan pintas menuju ke wilayah lain tanpa harus melewati pos pemeriksaan, jadi tanpa pikir panjang aku langsung berbelok ke arah sini.” Loka membulatkan mulut sebagai ekspresi kagum campur terkejut. Namun, tiba-tiba dia membuat raut datar ke arah pria yang masih setia duduk di sebelahnya. “Kangmas … apa kamu tidak terlalu banyak kabur dari istana? Saat makan siang bersama, aku ingat sepertinya Paduka Ratu terlihat begitu lelah dan depresi ketika bercerita tentang kebiasaa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN