“Janji? Oh, janji, ya … benar juga, aku sudah berkata bahwa akan mengabulkan apapun permintaanmu.” Loka tertawa garing, dia menggaruk bagian belakang kepala sambil merutuki diri sendiri dalam hati karena menjanjikan hal seperti itu. Bagaimana jika dia meminta hal aneh seperti organ dalamku atau bahkan jadi pelayannya selama satu bulan—seperti di novel-novel romansa yang pernah aku baca.
“Jadi, apa yang kamu inginkan?” Dia menoleh dan tersenyum lebar. Di balik senyumannya itu terdapat sebuah pesan tersembunyi, ‘Jangan minta hal-hal aneh atau aku akan langsung memukulmu sampai babak belur.’ Nah, kira-kira demikian.
“Ehm, sederhana saja. Aku ingin ….” Hayam Wuruk sengaja menggantungkan kalimat sambil menikmati ekspresi wajah Loka yang dagdigdug cemas. Tatapannya tiba-tiba berubah sedikit se
