Bagian 145: Ramalan Dan Kutukan

1029 Kata

Merasa penasaran, Loka berjongkok dan berhadapan langsung dengan nenek tua itu. Nertaja melotot kaget melihat keberanian tak terduga milik Loka tersebut, bagaimana bisa dia langsung berjongkok di depan nenek tua yang tiba-tiba menarik tangannya dengan kasar lalu berteriak macam orang tak waras? “Apa kau peramal?” tanya Loka tanpa basa-basi. Dia sudah mengalami beragam hal aneh, jadi bertemu dengan peramal tidak akan membuat wanita itu takut, melainkan dia senang jika peramal itu bisa memberikan gambaran masa depan yang harus dia lalui dan menghindari kejadian buruk. Ini adalah bantuan besar tak terduga. Nenek tua itu tertawa cekikikan. “Peramal? Aku? Hahahaha!” “Prajna … kita pergi saja dari tempat ini, nenek itu terlihat gila.” “Kau benar!” Perkataan Nertaja dipotong begitu saja oleh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN