Chapter 31: Kecerdikan dan Rasa Gegabah

1517 Kata

“Lapor, Mahapatih. Gua tempat markas mereka sudah kosong tanpa ada siapa pun lagi, saat kami menyisir daerah di sekitarnya, kami menemukan sekumpulan pria mabuk yang terikat menjadi satu di sebuah pohon. Mereka semua ditelanjangi dan harta benda mereka sudah menghilang.” Gajah Mada mengangguk kecil mendengar perkataan salah satu prajuritnya itu. Sembari memandang ke arah langit malam, dia mengeluarkan senyuman tipis. Sepertinya perkiraan anda memang benar, Tuanku. Kembali ke beberapa jam lalu, ketika Hayam Wuruk dan Gajah Mada selesai membuat rencana. Pria muda itu menatap peta Majapahit yang digelar di atas meja dengan wajah sedikit gelisah, dia bahkan berulang kali menunjuk beberapa tempat di sana. “Apa yang sedang anda pikirkan, Tuanku?” “Oh, Mahapatih, coba lihat ini.” Hayam Wuruk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN