Alice gelisah memikirkan ucapan Dona. Dia tidak menyangka jika orang sebaik Dona akan tiada sebelum waktunya. Padahal Alice ingin sekali membahagiakannya. Alice ingin membantunya. Kalau pada akhirnya dia tiada. Buat apa Alice memperjuangkan rumah tangganya?! Semuanya akan sia-sia. "Ya, Tuhan ... tidak adakah jalan untuk Nyonya Dona?" batin Alice, putus asa meratapi nasibnya, nasib Dona. Meski tidak merasa, Alice memahami perasaannya. Andai masalah itu terjadi padanya, belum tentu juga Alice sanggup menjalaninya, cinta membutakan semua bahkan sampai tak berdaya. Kehidupan .... Sungguh sukar sekali ditebak. Yang Alice inginkan adalah, Meliza ketahuan bersalah sedangkan Deniz Daniswara bisa kembali lagi pada Dona. Kalau seperti ini?! Apa Alice harus berjuang demi mereka?! Seakan kalah dulu