Dua hari berlalu dimana Nadia menghabiskan waktunya hanya untuk makan dan tidur. Tidak ada yang dilakukannya lagi selain kedua hal tadi. Nadia pun sengaja mematikan ponselnya, untuk menghindari berbagai pertanyaan, mengapa selama dua hari ia memilih untuk libur. Beruntung situasi kantor tidak sesibuk biasanya, oleh karena itu Nadia tidak perlu merasa bersalah atas ketidak hadirannya. “Tumben?” Selidik Sofi saat melihat Nadia datang ke restorannya di jam sepuluh pagi. Biasanya Nadia datang di jam makan siang atau jam pulang kantor. “Penampilan lo juga nggak terlihat habis ngantor.” Lanjutnya. Sofi membawa pesanan Nadia dan duduk di depan wanita itu. “Gue emang cuti.” Balasnya, mengambil sepotong roti bakar lantas memasukannya kedalam mulut dalam satu kali hap saja. “Kenapa? Tumben.”