Nadia tidak mungkin terus-menerus cuti. Tiga hari berlalu dengan sangat cepat, berharap ia bisa kembali libur setidaknya satu Minggu atau kalau boleh satu bulan. Sayangnya kantor tempatnya bekerja saat ini bukan kantor milik ayah mertuanya, yang ia bisa datang dan pergi sesuka hatinya. Nadia tetap memiliki tanggung jawab atas pekerjaannya, oleh karena itu Nadia pun memberanikan diri untuk kembali masuk kantornya seperti biasanya. Sebenarnya Nadia sudah memikirkan ribuan cara untuk menghindari masuk kantor. Mulai dari acara keluarga yang harus dihadirinya, tapi sayangnya Nadia tidak punya keluarga yang bisa menunjang kebohongannya terlebih ketiga temannya tahu bagaimana hubungan Nadia dan keluarganya. Mengulur waktu tidak akan mengurangi kegelisahan yang dirasakannya. Masalah tetap harus