“Jadi, sudah berapa lama kalian pacaran? Dan sudah berapa usia kandungan kamu?” Tanya Ibu Ina tanpa basa-basi. Nadia yang saat itu tengah meneguk minuman langsung tersedak. “Pelan-pelan.” Ibu Ina dengan sigap mengusap pundak Nadia lembut. “Maaf, anak Tante gak bisa nahan diri, sampai buat kamu menderita sendiri seperti ini.” Kening Nadia mengerut. “Kamu pasti kesepian, kan? Hidup sendiri apalagi dengan kondisi hamil muda seperti ini.” “Tante, tapi aku.” Nadia harus menjelaskan apa yang terjadi, tapi situasinya sangat menyulitkan apalagi Ibu Ina terlihat lebih antusias pada pertemuan mereka. “Tante harap, kalian cepat menikah dengan begitu kamu bisa tinggal di rumah ini dan Tante bisa merawat kamu.” Saat ini, Nadia berada di kediaman keluarga Arik. Jangan tanya bagaimana besar dan