Nadia benar-benar harus memikirkan opsi resign. Satu-satunya opsi terakhir yang akan ditempuhnya untuk menghindari teror Arik dan Ibu Ina. Menghindar lebih baik daripada ia harus tertekan karena paksaan. Beberapa hari terakhir Nadia benar-benar dibuat kesal oleh lelaki itu, bukan lagi tentang ajakan menikah. Tapi lelaki itu berubah menyebalkan beberapa hari terakhir. Kemarin, Nadia membanting pintu ruang kerja Arik karana tidak bisa menahan kesal. Lelaki itu tiba-tiba saja marah soal perencanaan yang sepenuhnya dikerjakan oleh Mila dan Tanti. Nadia tidak terlibat sedikitpun tentang perencanaan itu, tapi Arik justru melampiaskan padanya. Ajakan menikah dan bayang-bayang hidup satu rumah dengan lelaki itu semakin mengerikan saja, pasalnya sikap manis yang ditunjuknya selama beberapa hari